JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam melambat lebih dalam dari proyeksi Pemerintah. Pasalnya, Asian Development Bank pada Selasa (1/10) telah merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia yang diperkirakan akan melambat. ADB melihat, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia bisa menyentuh level 6% di tahun 2013 ini, dan 6,2% di tahun 2014 mendatang. Penyebabnya adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di India dan China. Sebelumnya, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia berada di level 6,3% di tahun 2013 dan 6,4% pada 2014. Terkait hal itu, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, proyeksi ADB cukup wajar, mengingat hampir semua negara sudah merevisi target pertumbuhannya. Begitu pun dengan Indonesia yang telah menurunkan target pertumbuhannya ke level 5,9% untuk tahun 2013 ini. Proyeksi ini, menurut Chatib, sudah menghitung kemungkinan perlambatan yang terjadi di negara lain termasuk China dan India. Jadi, bila ADB merilis pertumbuhan Asia melambat, bukan berarti harus membuat Indonesia kembali menurunkan proyeksi pertumbuhannya. "Mudah-mudahan tidak melambat lagi," ujar Chatib, Selasa (1/10) di gedung DPR. Untuk mengantisipasi kemungkinan dampak tapering off dari Pemerintah AS, Chatib sudah mempersiapkan formula khusus.
Ekonom: Ekonomi kita tergantung China dan India
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam melambat lebih dalam dari proyeksi Pemerintah. Pasalnya, Asian Development Bank pada Selasa (1/10) telah merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia yang diperkirakan akan melambat. ADB melihat, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia bisa menyentuh level 6% di tahun 2013 ini, dan 6,2% di tahun 2014 mendatang. Penyebabnya adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di India dan China. Sebelumnya, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia berada di level 6,3% di tahun 2013 dan 6,4% pada 2014. Terkait hal itu, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, proyeksi ADB cukup wajar, mengingat hampir semua negara sudah merevisi target pertumbuhannya. Begitu pun dengan Indonesia yang telah menurunkan target pertumbuhannya ke level 5,9% untuk tahun 2013 ini. Proyeksi ini, menurut Chatib, sudah menghitung kemungkinan perlambatan yang terjadi di negara lain termasuk China dan India. Jadi, bila ADB merilis pertumbuhan Asia melambat, bukan berarti harus membuat Indonesia kembali menurunkan proyeksi pertumbuhannya. "Mudah-mudahan tidak melambat lagi," ujar Chatib, Selasa (1/10) di gedung DPR. Untuk mengantisipasi kemungkinan dampak tapering off dari Pemerintah AS, Chatib sudah mempersiapkan formula khusus.