KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca dagang Indonesia masih tercatat defisit US$ 864 juta pada Januari 2020. Meski defisit, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ini lebih kecil dibandingkan defisit Januari 2019 yang sebesar US$ 1,06 miliar. Meski defisit neraca dagang mengecil, nilai ekspor dan impor Indonesia masih lebih rendah dari Januari tahun lalu. Nilai ekspor di awal tahun ini turun 4,78% yoy menjadi US$ 13,21 miliar. Sementara nilai impor turun 4,78% yoy menjadi US$ 14,28 miliar. Melihat hal ini, Ekonom BCA David Sumual berpendapat bahwa dengan adanya perlambatan dari sisi perdagangan ini bisa menjadi peluang bagi perlambatan ekonomi untuk ke depannya. Apalagi, saat ini masih ada fluktuasi harga beberapa komoditas terutama komoditas andalan ekspor Indonesia.
Ekonom: Ekspor-impor turun, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa 5%, asal...
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca dagang Indonesia masih tercatat defisit US$ 864 juta pada Januari 2020. Meski defisit, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ini lebih kecil dibandingkan defisit Januari 2019 yang sebesar US$ 1,06 miliar. Meski defisit neraca dagang mengecil, nilai ekspor dan impor Indonesia masih lebih rendah dari Januari tahun lalu. Nilai ekspor di awal tahun ini turun 4,78% yoy menjadi US$ 13,21 miliar. Sementara nilai impor turun 4,78% yoy menjadi US$ 14,28 miliar. Melihat hal ini, Ekonom BCA David Sumual berpendapat bahwa dengan adanya perlambatan dari sisi perdagangan ini bisa menjadi peluang bagi perlambatan ekonomi untuk ke depannya. Apalagi, saat ini masih ada fluktuasi harga beberapa komoditas terutama komoditas andalan ekspor Indonesia.