KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hilirisasi yang gencar dilakukan di Indonesia pada sektor nikel dinilai lebih banyak menguntungkan pihak China. Ekonom Senior Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengungkapkan, porsi nilai tambah dari hilirisasi nikel justru lari ke China sebesar 90%, sedangkan yang dinikmati Indonesia cuma 10%. "Ini nikelnya kan ada di Morowali. Kita punya biji nikel misal nilainya Rp 100 lalu undang China untuk mengolah menjadi feronikel dengan nilai tambah menjadi Rp 300. Nah (porsi) nilai tambah yang masuk ke daerah dan pemerintah pusat hampir nol," kata Faisal dalam Diskusi Publik Hari Lahir Pancasila: Ekonomi Sudah Adil untuk Semua?, secara daring, Selasa (4/6).
Ekonom Faisal Basri Ungkap Hilirisasi Nikel Hanya Untungkan Pihak China, Ini Datanya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hilirisasi yang gencar dilakukan di Indonesia pada sektor nikel dinilai lebih banyak menguntungkan pihak China. Ekonom Senior Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengungkapkan, porsi nilai tambah dari hilirisasi nikel justru lari ke China sebesar 90%, sedangkan yang dinikmati Indonesia cuma 10%. "Ini nikelnya kan ada di Morowali. Kita punya biji nikel misal nilainya Rp 100 lalu undang China untuk mengolah menjadi feronikel dengan nilai tambah menjadi Rp 300. Nah (porsi) nilai tambah yang masuk ke daerah dan pemerintah pusat hampir nol," kata Faisal dalam Diskusi Publik Hari Lahir Pancasila: Ekonomi Sudah Adil untuk Semua?, secara daring, Selasa (4/6).