JAKARTA. Nilai tukar mata uang Garuda mengalami volatilitas semenjak pemilihan presiden (pilpres) berlangsung 9 Juli lalu. Bahkan pada 10 Juli rupiah sempat menguat ke level Rp 11.549 per dollar Amerika Serikat (AS). Setelah pemilihan presiden (pilpres) berlangsung pada 9 Juli lalu, berdasarkan kurs tengah BI rupiah menguat menuju level 11.549 per dolar Amerika pada Kamis (10/7). Kemudian melemah menuju 11.627 pada Jumat (11/7). Ekonom Standard Chartered Eric Sugandi berpendapat fundamental rupiah saat ini berada pada level 11.600-11.800. Level ini adalah level yang cukup ideal untuk kurangi tekanan pada defisit transaksi berjalan.
Ekonom: Fundemental rupiah berkisar 11.600-11.800
JAKARTA. Nilai tukar mata uang Garuda mengalami volatilitas semenjak pemilihan presiden (pilpres) berlangsung 9 Juli lalu. Bahkan pada 10 Juli rupiah sempat menguat ke level Rp 11.549 per dollar Amerika Serikat (AS). Setelah pemilihan presiden (pilpres) berlangsung pada 9 Juli lalu, berdasarkan kurs tengah BI rupiah menguat menuju level 11.549 per dolar Amerika pada Kamis (10/7). Kemudian melemah menuju 11.627 pada Jumat (11/7). Ekonom Standard Chartered Eric Sugandi berpendapat fundamental rupiah saat ini berada pada level 11.600-11.800. Level ini adalah level yang cukup ideal untuk kurangi tekanan pada defisit transaksi berjalan.