JAKARTA. Harga minyak yang turun akan membantu meringankan anggaran. Kepala Ekonom BII Juniman menilai, ada dua hal yang memicu penurunan harga minyak dunia termasuk ICP. Penurunan ini karena lesunya permintaan sebagai akibat menurunnya ekonomi global. Lesunya harga minyak akan membawa keuntungan. Hitungan Juniman, apabila ada penurunan hingga US$ 4 dolar per barel maka defisit anggaran akan kempis antara Rp 8 triliun-Rp 10 triliun. Penurunan ini akan bisa membantu defisit anggaran bisa lebih baik. Akan tetapi perhitungan subsidi juga memperhitungkan faktor rupiah dan volume konsumsi. "Tiap pelemahan Rp 100, akan menambah defisit sekitar Rp 1 triliun," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Selasa (21/10).
Ekonom: Harga minyak landai, defisit APBN membaik
JAKARTA. Harga minyak yang turun akan membantu meringankan anggaran. Kepala Ekonom BII Juniman menilai, ada dua hal yang memicu penurunan harga minyak dunia termasuk ICP. Penurunan ini karena lesunya permintaan sebagai akibat menurunnya ekonomi global. Lesunya harga minyak akan membawa keuntungan. Hitungan Juniman, apabila ada penurunan hingga US$ 4 dolar per barel maka defisit anggaran akan kempis antara Rp 8 triliun-Rp 10 triliun. Penurunan ini akan bisa membantu defisit anggaran bisa lebih baik. Akan tetapi perhitungan subsidi juga memperhitungkan faktor rupiah dan volume konsumsi. "Tiap pelemahan Rp 100, akan menambah defisit sekitar Rp 1 triliun," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Selasa (21/10).