JAKARTA. Impor tembakau yang tidak terkontrol dipastikan membuat kalangan petani di dalam negeri kian terdesak. Diperlukan kebijakan roadmap agar impor tembakau secara perlahan dikurangi. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2012 impor tembakau tembus hingga 151 ribu ton. Kemudian di 2013 mencapai 135 ribu ton, kemudian 2014 tercatat impor tembakau mencapai 111 ribu ton. Adapun pada 2015 impor tembakau mencapai 81 ribu ton, dan di 2016 tercatat impor tembakau 91 ribu ton. Ekonom senior Institut Pertanian Bogor (IPB), Ricky Avenzora mengemukakan, dinamika penguasaan impor tembakau tersebut dapat diibaratkan sebagai "7th-phase of trickle down effect" (fase ke 7 dari dampak negatif) yang harus ditanggung bangsa Indonesia akibat kebodohan politik dagang internasional yang dijalani selama ini.
Ekonom: Impor tembakau tak terkontrol berbahaya
JAKARTA. Impor tembakau yang tidak terkontrol dipastikan membuat kalangan petani di dalam negeri kian terdesak. Diperlukan kebijakan roadmap agar impor tembakau secara perlahan dikurangi. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2012 impor tembakau tembus hingga 151 ribu ton. Kemudian di 2013 mencapai 135 ribu ton, kemudian 2014 tercatat impor tembakau mencapai 111 ribu ton. Adapun pada 2015 impor tembakau mencapai 81 ribu ton, dan di 2016 tercatat impor tembakau 91 ribu ton. Ekonom senior Institut Pertanian Bogor (IPB), Ricky Avenzora mengemukakan, dinamika penguasaan impor tembakau tersebut dapat diibaratkan sebagai "7th-phase of trickle down effect" (fase ke 7 dari dampak negatif) yang harus ditanggung bangsa Indonesia akibat kebodohan politik dagang internasional yang dijalani selama ini.