Ekonom Indef: Kenaikkan gaji PNS perlu dibarengi produktivitas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikkan gaji bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) perlu dibarengi dengan peningkatan produktivitas. Hal itu untuk meningkatkan efektifitas kenaikkan gaji PNS dalam mendongkrak daya beli. Pasalnya, kenaikkan gaji tanpa didukung biaya beban produksi tidak banyak berpengaruh.

"Ketika belanja pegawai naik, produktivitas juga harus naik," ujar Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (18/3).

Bentuk membaiknya produktivitas PNS dapat dilakukan dengan perbaikan layanan aparatur. Perbaikan layanan aparatur tersebut akan mempercepat dan meningkatkan efektivitas proses perizinan.


Cepatnya proses akan menurunkan beban biaya produksi. Hal itu akan berdampak bagi kestabilan harga produksi.

Oleh karena itu, peningkatan produktivitas tersebut diperlukan untuk menyeimbangkan anggaran. Sebab pengeluaran pemerintah akan bertambah akibat adanya kenaikkan gaji.

Bila penerimaan lebih rendah, maka pemerintah akan menggenjot penerimaan. Salah satunya adalah dengan menarik pajak yang menjadi beban bagi produsen dan berpengaruh pada harga barang. "Harus ada penyesuaian bagaimana kenaikkan gaji tidak memicu terjadinya dorongan kenaikkan inflasi," terang Enny.

Tekanan pada sektor produksi merupakan langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga beban biaya produksi. Menurut Enny,tekanan dari sisi permintaan tidak dapat dilakukan karena daya beli masyarakat yang rendah.

Selain itu, besaran kenaikkan gaji juga perlu memerhatikan inflasi agar mampu meningkatkan daya beli. Kenaikkan gaji harus lebih besar dibandingkan dengan inflasi. "Kalau kenaikkan harga lebih dari kenaikkan gaji itu negatif untuk meningkatkan daya beli," jelas Enny.

Gaji PNS yang diatur pemerintah naik sebesar 5% mulai April 2019 ini. Sementara inflasi masih berada sekitar angka 3% sehingga masih berdampak positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli