KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi telah membuat penurunan kualitas pinjaman peer to peer (P2P) lending. Hal ini tercermin dari tingkat wanprestasi pinjaman (TWP) 90 hari berada di level 7,58%. Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyebut penyaluran pinjaman berbasis teknologi ini terbilang cepat hingga Rp 137,65 triliun hingga Oktober 2020. Namun ia menilai kualitas pinjaman P2P lending menjadi tantangan saat pertumbuhan tersebut. “Di Oktober 2020 saja, pernyaluran sebesar Rp 8,59 triliun atau tumbuh 17,98% yoy. Artinya kalau kita lihat minat masyarakat melakukan pinjaman melalui fintech lending pada saat pandemi bisa meningkat. Perlu dilihat juga terkait TWP 90 hari itu 7,58%, Saya kira ini tantangan utamanya,” papar Tauhid dalam diskusi virtual.
Ekonom Indef: Penurunan kualitas pinjaman P2P lending jadi tantangan bagi industri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi telah membuat penurunan kualitas pinjaman peer to peer (P2P) lending. Hal ini tercermin dari tingkat wanprestasi pinjaman (TWP) 90 hari berada di level 7,58%. Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyebut penyaluran pinjaman berbasis teknologi ini terbilang cepat hingga Rp 137,65 triliun hingga Oktober 2020. Namun ia menilai kualitas pinjaman P2P lending menjadi tantangan saat pertumbuhan tersebut. “Di Oktober 2020 saja, pernyaluran sebesar Rp 8,59 triliun atau tumbuh 17,98% yoy. Artinya kalau kita lihat minat masyarakat melakukan pinjaman melalui fintech lending pada saat pandemi bisa meningkat. Perlu dilihat juga terkait TWP 90 hari itu 7,58%, Saya kira ini tantangan utamanya,” papar Tauhid dalam diskusi virtual.