Ekonom Indef: Proyek PLTSa Belum Profitabel Tanpa Dukungan Pemerintah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institute for Development of Economics & Finance (Indef) menilai proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau Waste to Energy (WtE) belum sepenuhnya profitabel.

Seperti diketahui, pada 6 November 2025 mendatang, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan menggelar tender proyek PLTSa di tujuh daerah.

Kepala Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan Indef, Abra Talattov mencermati, biaya investasi yang relatif mahal dibandingkan pembangkit konvensional membuat PLTSa cenderung tak menguntungkan secara finansial tanpa insentif atau kompensasi pemerintah.


Baca Juga: Menakar Keberhasilan Proyek Sampah Jadi Listrik

Biaya yang mahal ini mengekor dari proses pembangunan yang relatif lama. Abra melihat, merujuk pada beberapa pembangunan proyek PLTSa eksisting seperti di Surabaya, Solo, dan Banjarmasin, rata-rata proses pembangunan dari perencanaan hingga beroperasi secara komersial membutuhkan waktu 5 tahun-8 tahun. 

Memang, durasi yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTSa dipengaruhi beberapa tantangan. "Baik dari sisi perizinan, penyediaan lahan, pengadaan teknologi, kemudian PPA (perjanjian pembelian daya) dengan PLN. Jadi ini semua mempengaruhi cepat lambatnya proses persiapan PLTSa," terang Abra kepada Kontan, Selasa (4/11/2025).

Maka, ia melihat perlunya kepastian melalui regulasi agar ada target atau batas toleransi terkait kapan proyek PLTSa bisa rampung.

Sebab, menurut Abra, investor juga akan mempertimbangkan kepastian dalam pembangunan. "Jadi, harus ada koordinasi lintas sektor antara pemerintah pusat dan Pemda agar mendukung proyek berjalan sesuai waktu yang disepakati," katanya.

Baca Juga: Danantara Gelar Tender PLTSa Serentak di 7 Kota pada 6 November 2025

Belum lagi, kapasitas Pemda maupun PLN untuk membeli listrik juga terbatas. "Dalam sektor ketenagalistrikan, ini juga akan menambahkan pasokan/ supply. Tetapi, bagaimana dengan dari sisi demand?" ujar Abra.

Dus, ia memandang pemerintah tak boleh melupakan upaya untuk terus mendorong penyerapan listrik di dalam negeri. "Dengan penambahan pembangkit listrik, konsumsi listrik per kapita juga harus ditingkatkan," imbuh Abra.

Selanjutnya: 5 Cara Menghilangkan Kemerahan di Wajah yang Mudah dan Efektif

Menarik Dibaca: 5 Cara Menghilangkan Kemerahan di Wajah yang Mudah dan Efektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News