Ekonom INDEF Ramal Inflasi Akhir Tahun 2023 Capai 5%-6%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom memproyeksikan inflasi akhir tahun 2023 mencapai kisaran 5% hingga 6%. Namun, hasilnya diyakini masih akan dinamis.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eisha Maghfiruha berpendapat inflasi pada tahun ini kenaikannya mungkin akan cenderung melambat. Hal itu diikuti proyeksi inflasi untuk dunia yang juga cenderung melambat.

"Sebab, base effect harga di 2022 sudah tinggi sehingga inflasi 2023 tidak setinggi pada tahun lalu," ucap dia kepada Kontan.co.id, Minggu (29/1).


Baca Juga: Inilah Sejumlah Faktor yang Bisa Mendorong Inflasi pada Tahun Ini

Oleh karena itu, Eisha memprediksi inflasi pada 2023 akan mencapai sekitar 5% hingga 6%. Namun, angka tersebut masih dinamis dan memiliki ketidakpastian yang masih tinggi karena perlu melihat terlebih dahulu seberapa besar dampak inflasi dunia ke Indonesia.

Sementara itu, Eisha juga memproyeksikan inflasi pada Januari 2023 sekitar 0,4% secara bulanan. Dia menyebut angka itu lebih rendah dibandingkan bulan lalu karena biasanya ada efek seasonal yang disebabkan permintaan tinggi saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain itu, juga ada penurunan harga BBM dan harga angkutan udara di bulan ini. 

Lebih lanjut, Eisha memproyeksikan inflasi pada Januari secara tahunan mencapai sekitar 5,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .