KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa tahun terakhir pemerintah menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) valas seperti eurobond dan samurai bond pada di semesster I. Namun, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memandang, penerbitan SBN valas idealnya dilakukan pada semester II. "Ini mempertimbangkan efek pemilu yang sudah selesai dan mencermati langkah The Fed serta perkembangan makroekonomi global khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Senin (1/4). Bila penerbitan SBN valas yakni euro bond dan samurai bond diterbitkan pada semester II, Bhima menyarankan supaya eurobond yang diterbitkan dengan yield 2.18%, tenor 5 hingga 7 tahun dan dengan nilai maksimal sebesar 700 juta euro.
Ekonom Indef sebut penerbitan SBN valas ideal di kuartal II
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa tahun terakhir pemerintah menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) valas seperti eurobond dan samurai bond pada di semesster I. Namun, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memandang, penerbitan SBN valas idealnya dilakukan pada semester II. "Ini mempertimbangkan efek pemilu yang sudah selesai dan mencermati langkah The Fed serta perkembangan makroekonomi global khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Senin (1/4). Bila penerbitan SBN valas yakni euro bond dan samurai bond diterbitkan pada semester II, Bhima menyarankan supaya eurobond yang diterbitkan dengan yield 2.18%, tenor 5 hingga 7 tahun dan dengan nilai maksimal sebesar 700 juta euro.