Ekonom: Indonesia Butuh Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengungkapkan tantangan pertumbuhan ekonomi di tahun ini adalah mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru. 

Pasalnya, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini hanya ditopang dari sisi konsumsi yang dipengaruhi momen musiman, seperti Lebaran dan Ramadan.

"Jadi menemukan sumber pertumbuhan baru dalam bentuk pertumbuhan sektor manufaktur atau yang bernilai tambah tinggi, ini menjadi sangat penting," kata Riefky kepada Kontan, Senin (6/5) malam.


Riefky menilai, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini juga akan dipengaruhi oleh momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan libur akhir tahun.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2024 Capai 5,11%, Jokowi: Patut Kita Syukuri

"Dampak Pemilu di November terlihat signifikan apalagi digabungkan dengan momen libur akhir tahun baru, yakni Natal dan Tahun Baru. Tampaknya ini jadi pendorong di akhir tahun," ujarnya.

Dengan semua tantangan dan kondisi yang ada, Riefky memprediksi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5%-5,1% hingga akhir tahun 2024.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 5,2% di tahun 2024.

"Kita mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kita yakin bahwa potensi ekonomi Indonesia itu di 5,2% tahun ini. Dan ini lagi kita lihat dengan kemarin 5,11% di kuartal I, lalu kuartal II nanti kita lihat berapa," kata  Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara di Jakarta Convention Center, Senin (6/5/2024).

Suahasil menerangkan, Indonesia memiliki sejumlah tantangan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% sepanjang tahun ini. Menurutnya, Indonesia perlu mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Baca Juga: Ini Kata Indef Soal Tantangan ke Depan dalam Menjaga Pertumbuhan Ekonomi RI

"Tantangannya mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, produk UMKM, hilirisasi jadi sumber pertumbuhan ekonomi kita dan  diharapkan terus kita lanjutkan. Digitalisasi juga sumber pertumbuhan ekonomi kita dan ekonomi hijau juga," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi