Ekonom: Inflasi Juli bisa capai 0,5%-0,7%



JAKARTA. Akibat harga bahan makanan yang terus membumbung membuat inflasi pada bulan Juni mencapai 0,43%. Inflasi diperkirakan akan terus terjadi dan mencapai puncaknya pada bulan Juli.

Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto berpendapat puncak inflasi sama seperti tahun-tahun sebelumnya memang akan terjadi bertepatan dengan perayaan Lebaran. Jadi, ada potensi inflasi Juli akan lebih tinggi dari Juni dan akan menjadi puncak inflasi. Perkiraan Ryan, inflasi pada bulan Juli bisa mencapai 0,5%-0,7%. Inflasi yang tinggi ini bukan hanya disebabkan bahan makanan yang naik menjelang Lebaran, namun juga karena konsumsi sektor telekomunikasi dan transportasi. "Itu terjadi karena adanya faktor mudik," tandas Ryan.

Sebagai informasi, bahan makanan memiliki andil penyumbang inflasi terbesar pada bulan Juni. Berdasarkan data BPS, kelompok pengeluaran bahan makanan memberikan andil 0,19%. Kemudian diikuti oleh kelompok air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang masing-masing memberikan andil 0,09% dan 0,06%. Bahan makanan yaitu daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam ras menjadi tiga penyumbang inflasi terbesar. Daging ayam andilnya mencapai 0,06%, bawang merah sebesar 0,05%, dan telur ayam ras sebesar 0,04%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan