KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengapresiasi realisasi penyerapan anggaran stimulus Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu. Sebab, sudah jauh di atas total penyerapan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar 49,5% dari total pagu PEN senilai Rp 685,2 triliun. Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sampai dengan 14 Oktober 2020, realisasi anggaran stimulus UMKM sebesar Rp 92,6 triliun. Angka tersebut setara 75% dari total pagu anggaran senilai Rp 123,46 triliun. Kurang dari dua bulan penyerapan stimulus UMKM dalam PEN bertambah 38,4%. Sebab pada 3 September lalu realisasi anggarannya baru mencapai 36,6% dari pagu.
Kendati demikian, Piter menyampaikan bahwa dalam dua bulan ke depan, pemerintah tidak perlu memaksakan percepatan penyaluran. Khawatir, justru bisa membuat penyalurannya tidak tepat dan rawan penyalahgunaan. Baca Juga: Dorong ekonomi UMKM, pemerintah akselerasi penyaluran anggaran program PEN “Cepat tapi tidak tepat saya kira bukan hal yang kita harapkan,” kata Piter kepada Kontan.co.id, Senin (26/10). Kata Piter, untuk jenis stimulus subsidi bunga dan penjaminan kredit modal kerja hendaknya disalurkan secara tepat sasaran, supaya terhindar dari moral hazard. Dia menyarankan, hendaknya stimulus itu dilakukan bersamaan dengan program restrukturisasi kredit dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga bisa mensinkronkan data debitur UMKM.