Ekonom Ingatkan Pemerintah Tak Gaet Investor Asing Hanya Untuk Capai Target MBG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menggaet investor asing untuk turut menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG). 

Merespon hal ini, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda meminta pemerintah mengkaji secara mendalam rencana itu. Menurutnya menggaet investasi asing hanya demi mengejar target 80 juta penerima program MBG justru bisa menimbulkan masalah baru. 

"Yang lebih berbahaya jika investasi asing juga belum mampu mendorong, akan terjadi lonjakan impor barang untuk kebutuhan makan bergizi gratis ini," urai Nailul pada Kontan.co.id, Minggu (27/10). 


Nailul mengingatkan bahwa salah satu tujuan dari program MBG adalah untuk menghidupkan ekonomi kemasyarakatan dan mengutamakan kemampuan sumber daya lokal. 

Namun, jika yang terjadi adalah peningkatan impor hal ini hanya akan menguntungkan kalangan pengusaha di sektor pangan. Dampak lain, Indonesia akan kembali menjadi pasar untuk menumbuhkan perekonomian negara lain. 

Baca Juga: Simak Proyeksi Pergerakan IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Awal Pekan (28/10)

"Jadi jangan sampai dilihat sebagai bisnis, namun harus dilihat sebagai kemampuan dan kemauan pemerintah menyediakan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan," ungkapnya. 

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklaim ada investor asing yang berminat dalam mendukung program makan bergizi gratis. 

Amran menyebut kini Vietnam menjadi salah satu negara yang akan diundang untuk menjadi investor dalam penyediaan susu gratis. Menurutnya, mereka menjanjikan suplai sebanyak 1,8 juta ton susu. 

"Untuk sapi sapi kita mengundang investor dari Vietnam, dia berani produksi susu 1,8 juta ton," urai Mentan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/10). 

Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja menyebut pihaknya telah menyiapkan lahan untuk pengembangan sektor peternakan dalam mendukung program MBG. 

Sebelumnya Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja menambahkan, pihaknya telah menyiapkan lahan untuk pengembangan sektor peternakan dalam mendukung program MBG. 

Ia menjelaskan calon investor asal Vietnam meminta sebanyak 10.000 hektare (ha) untuk program itu. Namun saat ini baru ada 3 ribu ha lahan yang rencananya akan difungsikan untuk hal tersebut. 

Baca Juga: Update Pangan Pokok: Mayoritas Harga Pangan Menurun pada 27 Oktober 2024

"Masih ada sekitar 3.000 ha (tersedia), waktu itu sudah ada (lahan) dan Pak Mentan sama Dubes Beton sudah datang kesana dengan investor," kata Parman dijumpai di Mandarin Oriental Jakarta, Kamis (24/10). 

Walau begitu, Parman memastikan pihaknya menyanggupi untuk ketersediaan lahan seluas 10.000 ha sesuai dengan persayaratan investor Vietnam. 

"Nanti insya Allah kita bisa mempunyai tanah paling sedikit mereka menghendaki satu hamparan 10 ribu ha," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari