KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun ini, pemerintah memanfaatkan suasana pasar keuangan yang kondusif untuk menggenjot penerbitan surat utang alias frontloading. Kendati menilai strategi pemerintah ini baik, para ekonom mengingatkan akan potensi terjadinya pengetatan likuiditas yang perlu diantisipasi pemerintah. Berdasarkan data APBN Januari 2019, pemerintah telah menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp 119,54 triliun atau naik 670% dibanding Januari 2018 yang hanya Rp 15,52 triliun. Ekonom Universitas Indonesia Ari Kuncoro memandang, langkah pemerintah melakukan frontloading terbilang wajar. Ari sepakat, pemerintah mesti mengantisipasi potensi ketidakpastian pasar secara global yang beragam seperti perang dagang, suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), hingga potensi perlambatan ekonomi AS maupun negara lainnya.
Ekonom ingatkan potensi pengetatan likuiditas sebagai dampak frontloading
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun ini, pemerintah memanfaatkan suasana pasar keuangan yang kondusif untuk menggenjot penerbitan surat utang alias frontloading. Kendati menilai strategi pemerintah ini baik, para ekonom mengingatkan akan potensi terjadinya pengetatan likuiditas yang perlu diantisipasi pemerintah. Berdasarkan data APBN Januari 2019, pemerintah telah menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp 119,54 triliun atau naik 670% dibanding Januari 2018 yang hanya Rp 15,52 triliun. Ekonom Universitas Indonesia Ari Kuncoro memandang, langkah pemerintah melakukan frontloading terbilang wajar. Ari sepakat, pemerintah mesti mengantisipasi potensi ketidakpastian pasar secara global yang beragam seperti perang dagang, suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), hingga potensi perlambatan ekonomi AS maupun negara lainnya.