Ekonom ini perkirakan inflasi Mei 2021 sebesar 0,29%, berikut faktor pemicunya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) memperkirakan inflasi pada Mei 2021 sebesar 0,29% mom, atau meningkat dari capaian inflasi pada bulan April 2021 yang sebesar 0,13% mom.

Bila dibandingkan secara tahunan, inflasi diperkirakan sebesar 1,65% yoy dan ini pun lebih tinggi dari inflasi tahun ke tahun pada bulan April 2021 yang sebesar 1,42% yoy.

Peningkatan inflasi pada bulan Mei 2021 ini disebabkan adanya momen hari raya Idul Fitri yang sesuai dengan pola musiman, akan mengerek inflasi pada periodenya.


“Inflasi naik karena pola musiman. Biasanya terkait bahan makanan, inflasi transportasi yang memang naiknya hanya moderat tidak setinggi biasanya tetapi tetap berkontribusi,” ujar kepala ekonom BCA David Sumual kepada Kontan.co.id, Senin (31/5).

Baca Juga: Lebaran diramal bakal mengerek inflasi Mei 2021 menjadi 0,32% mom

Ke depan, David mengimbau pemerintah untuk tetap mewaspadai peningkatan hagra terkait dengan makanan terutama menjelang akhir tahun.

Pasalnya, harga makanan global seperti jagung, gandum, gula, kedelai, dan lain-lain sudah mulai merangkak naik sejak awal tahun.

Tak hanya itu, angka inflasi pada Lebaran memang mungkin menjadi yang tertinggi. Namun, secara tren tetap ada kemungkinan masih adanya peningkatan inflasi seiring dengan pergerakan komoditas dan perbaikan kondisi kesehatan sejalan vaksinasi.

Namun, David mengatakan bahwa tingkat inflasi di akhir tahun 2021 ini masih akan berada di kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 3% plus minus 1%.

Selanjutnya: Ekonom Bank Mandiri prediksi inflasi Mei 2021 capai 0,32% mom, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi