KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda memperkirakan banyak Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berpotensi tidak tergarap atau mangkrak meskipun dilanjutkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Perbedaan fokus pembangunan antara pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto menjadi faktor utama yang memungkinkan PSN tersebut tidak tergarap. Menurutnya, Presiden Jokowi lebih fokus pada pembangunan infrastruktur fisik, seperti jalur kereta dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Sementara Prabowo hanya akan melanjutkan proyek-proyek tersebut, namun tidak menjadikannya prioritas.
Baca Juga: Menko Airlangga Sebut Kebijakan Satu Peta Dorong Pengembangan PSN dan KEK "Maka yang terjadi adalah kerugian negara dalam skala besar akibat ambisiusnya Jokowi membangun infrastruktur," kata Huda kepada Kontan.co.id pada Kamis (18/7). Huda mengungkapkan bahwa program prioritas Prabowo lebih terkait dengan makan siang gratis dan pembangunan pertanian pangan, sehingga program lumbung pangan (food estate) diprediksi akan berlanjut. Selain itu, anggaran yang sangat terbatas membuat celah fiskal semakin sempit, yang membuat pemerintahan Prabowo sulit memenuhi janji politiknya. Oleh karena itu, langkah awal yang harus diambil adalah memetakan PSN yang sesuai dengan prioritas Prabowo. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan bahwa pemerintah telah menetapkan 233 proyek strategis nasional (PSN) pada tahun 2024.
Baca Juga: Menko Airlangga Beberkan Capaian PSN, Investasi Tembus Rp 6.246 Triliun Dari 233 PSN tersebut, terdapat beberapa sektor yang akan digagas, antara lain 58 proyek bendungan irigasi, 48 proyek jalan tol, 27 proyek kawasan industri dan kesehatan, 22 proyek bandara dan pelabuhan, serta 17 proyek energi seperti minyak dan gas bumi. "Investasi total mencapai Rp 6.246 triliun dengan serapan tenaga kerja 2,71 juta orang," kata Airlangga di Jakarta pada Kamis (18/7). Airlangga juga menyoroti beberapa capaian penting dari PSN, termasuk commissioning PT Freeport yang menjadi salah satu investor terbesar di kawasan tersebut, serta data center di Nongsa untuk Artificial Intelligence dan penerbitan kuliah King's College London di kawasan Singhasari, Malang, yang akan menerima 75 murid pada bulan September.
Baca Juga: Berpeluang masuk PSN, Begini Tanggapan Dirut Jababeka (KIJA) Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyatakan bahwa dari 233 PSN, baru 95 proyek yang telah beroperasi penuh. Sementara itu, 30 proyek lainnya akan selesai pada Desember ini, dan sisanya akan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. ======
*) Hak Jawab
Pada Hari Sabtu 20 Juli 2024 sekitar pukul 12.30 WIB, Redaksi Kontan menerima artikel hak jawab dari Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso terhadap tulisan ini. Berikut penjelasan selengkapnya: Terus Tunjukkan Kemajuan Berarti, Pemerintah Optimis akan Keberlanjutan Proyek Strategis Nasional
Pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi dalam memperkuat perekonomian nasional, diantaranya berupa upaya untuk mendorong kemudahan berusaha dan peningkatan investasi serta melakukan penguatan daya saing dan nilai tambah industri seperti hilirisasi sumber daya alam. Selain itu, Pemerintah juga berupaya untuk memenuhi komitmen Net Zero Emission dan Energi Baru Terbarukan. Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) juga telah menjadi salah satu faktor pendorong yang disiapkan Pemerintah untuk mengungkit pertumbuhan perekonomian Indonesia menjadi lebih tinggi dari saat ini dan diharapkan mampu mencapai 6% hingga 7% ke depannya. Pemerintah saat ini juga terus mengawal keberlanjutan pembangunan PSN hingga tuntas dan memastikan bahwa keberlangsungan pembangunan PSN selaras dengan kebijakan Pemerintahan selanjutnya. Selain agar memastikan waktu penyelesaian dan pemanfaatan PSN untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, Presiden Joko Widodo juga telah memberikan arahan untuk memastikan agar dari sisi pembiayaan proyek PSN tidak membebani APBN. Hingga saat ini, Pemerintah telah meluncurkan sebanyak 233 PSN dengan investasi diperkirakan mencapai 6.246,47 triliun rupiah yang terdiri dari 218 proyek dan 15 program. Sampai dengan Juli 2024 hampir semua proyek sudah mulai berjalan dengan berbagai tahapan dalam perkembangan kemajuan proyek-proyek PSN tersebut. Terdapat sebanyak 93 PSN telah diselesaikan dan beroperasi penuh, serta 41 PSN telah beroperasi sebagian seperti Pelabuhan Patimban yang sudah melakukan kegiatan ekspor-impor untuk kendaraan, dan setelah 2024 akan terus dikembangkan hingga tahap ultimate dengan pembangunan hinterland yang terintegrasi dengan Pelabuhan. Selain itu, 50 PSN telah masuk ke dalam tahap konstruksi seperti proyek LRT Jakarta Velodrome-Manggarai dan MRT North South (Bundaran HI - Ancol Barat). Dari sisi pembiayaan, kedua proyek tersebut telah financial close sehingga Pemerintah optimis proyek ini akan selesai dan segera beroperasi. Kemudian, sebanyak 5 PSN sudah memulai proses transaksi. Ini adalah proyek-proyek yang sudah memulai proses tender ataupun finalisasi pembiayaan serta dari sisi prasyarat pembiayaan sudah banyak terpenuhi seperti Proyek Masela yang sudah dipastikan adanya Joint Venture antara Pertamina dan Petronas sebagai investor. Lebih lanjut, sebanyak 44 PSN sedang dalam tahap penyiapan, termasuk proyek MRT East West yang akan dibangun mulai dari Balaraja hingga Cikarang. Proyek MRT East West saat ini sudah memiliki kepastian pendanaan berupa loan agreement dengan Jepang dan ditargetkan akan dilakukan groundbreaking pada tahun ini, sehingga proyek ini akan berpindah status menjadi masuk dalam tahap konstruksi dalam tahun ini juga. Dari keseluruhan proyek PSN yang belum beroperasi, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) juga telah mengidentifikasi sebanyak 6 proyek yang saat ini membutuhkan tindak lanjut penyelesaian beberapa isu teknis dan penyesuaian ruang lingkup proyek. Hal ini sudah dirapatkan di tingkat Tim Pelaksana dan di tingkat Menteri serta akan dirapatkan bersama dengan Presiden untuk dapat diputuskan lebih lanjut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli