Ekonom Ini Proyeksi Target Sasaran Inflasi di Tahun 2023 Lebih Cepat Terealisasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA Bank Indonesia (BI) terus melakukan berbagai upaya menekan inflasi di sisa tahun ini ke kisaran angka 3% plus minus 1 % (3,0±1%).

Namun, Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo memperkirakan, realisasi target sasaran inflasi sebesar 3,0±1% akan dapat dilakukan pada akhir semester I-2023 atau di awal kuartal III-2023.

"Atau lebih cepat dibandingkan proyeksi BI," ujar Banjaran kepada Kontan.co.id, Rabu (31/5).


Hanya saja, Banjaran bilang, pencapaian tersebut akan bergantung kepada dua faktor utama, yaitu risiko perubahan cuaca dan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Pada paruh kedua 2023, terdapat fenomena cuaca El Nino yang berpotensi melanda Indonesia dan meningkatkan harga pangan akibat keterbatasan produksi. Menurutnya, hal ini dapat memengaruhi kecapaian target sasaran inflasi tersebut.

Baca Juga: BI Ungkap Kunci Keberhasilan Pengendalian Inflasi Indonesia Selama Ini

"Sehingga peran pengendalian harga pangan menjadi semakin krusial," katanya.

Banjaran mengatakan, apabila TPID belum berhasil menghadapi risiko cuaca tersebut, maka inflasi diperkirakan baru bisa mencapai target pada akhir kuartal III-2023, yaitu setelah melewati high base effect dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi tahun lalu.

Sementara itu, dirinya memperkirakan inflasi domestik akan semakin melandai pada Mei 2023 menjadi 4,19% secara tahunan atau year on year (YoY). Di saat yang sama, inflasi inti diperkirakan akan sedikit melandai menjadi 2,8% YoY.

Menurutnya, beberapa faktor utama terkendalinya inflasi adalah berkurangnya imported inflation di mana terdapat tren penurunan harga minyak mentah global yang telah mencapai 12,98% secara year to date (YtD), serta penguatan peran TPID.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari