KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana kenaikan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik dinilai tidak akan ganggu ekonomi Indonesia. Ekonom melihat, asal defisit fiskal masih bisa dikendalikan dibawah 3% maka tidak ada alasan untuk khawatir terhadap kondisi APBN. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan perubahan besaran subsidi energi pada APBN tidak akan berpengaruh besar pada potensi pembengkakan defisit anggaran. "Kalaupun ada subsidi (tambahan), defisit anggaran diperkirakan masih aman di 2,19%-2,5% dari PDB itu angka yang masih aman," jelas Josua kepada KONTAN, Selasa (6/3). Josua menambahkan, asal defisit tidak mencapai 3%, maka DPR tidak akan melakukan impeachment alias pemakzulan pada presiden. Apalagi langkah ini merupakan upaya pemerintah untuk meringankan beban Pertamina dan PLN dihadapan pada kenaikan harga minyak dunia.
Ekonom: Jaga defisit fiskal, kenaikan subsidi energi tak masalah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana kenaikan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik dinilai tidak akan ganggu ekonomi Indonesia. Ekonom melihat, asal defisit fiskal masih bisa dikendalikan dibawah 3% maka tidak ada alasan untuk khawatir terhadap kondisi APBN. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan perubahan besaran subsidi energi pada APBN tidak akan berpengaruh besar pada potensi pembengkakan defisit anggaran. "Kalaupun ada subsidi (tambahan), defisit anggaran diperkirakan masih aman di 2,19%-2,5% dari PDB itu angka yang masih aman," jelas Josua kepada KONTAN, Selasa (6/3). Josua menambahkan, asal defisit tidak mencapai 3%, maka DPR tidak akan melakukan impeachment alias pemakzulan pada presiden. Apalagi langkah ini merupakan upaya pemerintah untuk meringankan beban Pertamina dan PLN dihadapan pada kenaikan harga minyak dunia.