KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelojak nilai tukar rupiah masih akan menjadi fokus Bank Indonesia (BI) dalam jangka pendek. Cadangan devisa (cadev) Indonesia memang terus tergerus, tetapi Bank Indonesia (BI) masih punya garis pertahanan kedua (second line of defense) yang juga merupakan Jaringan Pengaman Keuangan Internasional (JPKI) yang secara konservatif, nilainya mencapai US$ 112 miliar. Meski demikian, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, second line of defense tersebut sebaiknya jangan digunakan. Bantalan tersebut lanjut dia, bisa digunakan dalam keadaan sangat darurat. "Kalau sampai digunakan, sama saja BI sudah bendera putih. Harusnya itu jangan dipakai," kata Lana kepada Kontan.co.id, Kamis (9/8).
Ekonom: Jika garis pertahanan kedua digunakan, sama saja kibarkan bendera putih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelojak nilai tukar rupiah masih akan menjadi fokus Bank Indonesia (BI) dalam jangka pendek. Cadangan devisa (cadev) Indonesia memang terus tergerus, tetapi Bank Indonesia (BI) masih punya garis pertahanan kedua (second line of defense) yang juga merupakan Jaringan Pengaman Keuangan Internasional (JPKI) yang secara konservatif, nilainya mencapai US$ 112 miliar. Meski demikian, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, second line of defense tersebut sebaiknya jangan digunakan. Bantalan tersebut lanjut dia, bisa digunakan dalam keadaan sangat darurat. "Kalau sampai digunakan, sama saja BI sudah bendera putih. Harusnya itu jangan dipakai," kata Lana kepada Kontan.co.id, Kamis (9/8).