KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan valuta asing (valas) Indonesia pada akhir tahun diperkirakan akan meningkat hingga 3% - 5% dari kebutuhan per bulan. Menurut Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro, hal ini salah satunya, disebabkan oleh peningkatan impor pada kuartal IV-2019. Impor yang meningkat biasanya didorong dengan tingginya permintaan barang konsumsi di akhir tahun. Selain itu, ada juga sebab dari peningkatan impor minyak dan gas (migas) untuk keperluan bepergian di akhir tahun. Melihat hal itu, Satria memperkirakan kebutuhan valas pada akhir kuartal IV-2019 akan ada di kisaran US$ 33,5 miliar. Lalu untuk kebutuhan valas lain yang cukup besar adalah kebutuhan valas dari Pertamina untuk impor migas. Menurut Satria, biasanya Pertamina membutuhkan valas untuk impor migas sebesar US$ 1,5 miliar. Oleh karena itu, pada kuartal IV-2019, kebutuhan valas khusus impor migas oleh Pertamina bisa mencapai US$ 5 miliar - US$ 6 miliar.
Ekonom: Kebutuhan valas akhir tahun bisa meningkat hingga 3% - 5%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan valuta asing (valas) Indonesia pada akhir tahun diperkirakan akan meningkat hingga 3% - 5% dari kebutuhan per bulan. Menurut Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro, hal ini salah satunya, disebabkan oleh peningkatan impor pada kuartal IV-2019. Impor yang meningkat biasanya didorong dengan tingginya permintaan barang konsumsi di akhir tahun. Selain itu, ada juga sebab dari peningkatan impor minyak dan gas (migas) untuk keperluan bepergian di akhir tahun. Melihat hal itu, Satria memperkirakan kebutuhan valas pada akhir kuartal IV-2019 akan ada di kisaran US$ 33,5 miliar. Lalu untuk kebutuhan valas lain yang cukup besar adalah kebutuhan valas dari Pertamina untuk impor migas. Menurut Satria, biasanya Pertamina membutuhkan valas untuk impor migas sebesar US$ 1,5 miliar. Oleh karena itu, pada kuartal IV-2019, kebutuhan valas khusus impor migas oleh Pertamina bisa mencapai US$ 5 miliar - US$ 6 miliar.