AKARTA. Meski ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,21% pada kuartal I-2014, namun angka kemiskinan pada Maret 2014 diyakini bakal sedikit menurun. Salah satu penopangnya adalah sektor pertanian yang banyak menyerap tenaga kerja, masih mampu tumbuh positif. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika menuturkan, pertumbuhan ekonomi bukan menjadi satu-satunya variabel untuk melihat angka kemiskinan. Sehingga, meskipun pertumbuhan ekonomi turun, tapi "saya melihat angka kemiskinan pada Maret 2014 akan sedikit turun ketimbang September 2013 meski penurunannya tak terlalu besar," jelas Erani, Senin (30/6). Catatan saja, pada September 2013 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan 11,47% dengan jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,55 juta orang. Angka kemiskinan ini naik dari Maret 2013 yang sebesar 11,37% dengan jumlah penduduk miskin 28,07 juta orang.
Ekonom: Kemiskinan Maret Bisa Turun
AKARTA. Meski ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,21% pada kuartal I-2014, namun angka kemiskinan pada Maret 2014 diyakini bakal sedikit menurun. Salah satu penopangnya adalah sektor pertanian yang banyak menyerap tenaga kerja, masih mampu tumbuh positif. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika menuturkan, pertumbuhan ekonomi bukan menjadi satu-satunya variabel untuk melihat angka kemiskinan. Sehingga, meskipun pertumbuhan ekonomi turun, tapi "saya melihat angka kemiskinan pada Maret 2014 akan sedikit turun ketimbang September 2013 meski penurunannya tak terlalu besar," jelas Erani, Senin (30/6). Catatan saja, pada September 2013 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan 11,47% dengan jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,55 juta orang. Angka kemiskinan ini naik dari Maret 2013 yang sebesar 11,37% dengan jumlah penduduk miskin 28,07 juta orang.