JAKARTA. Sebagai negara terbuka, Indonesia tidak bisa menahan keluar dan masuknya dana asing dari pasar modal dan pasar keuangan Indonesia. Maka tidak ada cara jitu menahan keluarnya dana asing selain dengan kebijakan yang efektif. Pemerintah dalam waktu dekat harus bisa membuka ruang fiskal dan mengurangi risiko fiskal. Hal itu dikatakan Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual kepada KONTAN, Rabu (24/9). Ia bilang salah satu kebijakan yang mendesak dilakukan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dengan kenaikan harga BBM, maka diharapkan kondisi fiskal dan fundamental ekonomi Indonesia membaik. "Investor asing pun akan tertarik tetap menahan dananya di pasar modal dan pasar keuangan. Dengan menaikkan harga BBM, pemerintah juga turut memperbaiki transaksi berjalan dan mengurangi risiko fiskal," terang David.
Ekonom: Kenaikan BBM bisa kurangi risiko fiskal
JAKARTA. Sebagai negara terbuka, Indonesia tidak bisa menahan keluar dan masuknya dana asing dari pasar modal dan pasar keuangan Indonesia. Maka tidak ada cara jitu menahan keluarnya dana asing selain dengan kebijakan yang efektif. Pemerintah dalam waktu dekat harus bisa membuka ruang fiskal dan mengurangi risiko fiskal. Hal itu dikatakan Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual kepada KONTAN, Rabu (24/9). Ia bilang salah satu kebijakan yang mendesak dilakukan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dengan kenaikan harga BBM, maka diharapkan kondisi fiskal dan fundamental ekonomi Indonesia membaik. "Investor asing pun akan tertarik tetap menahan dananya di pasar modal dan pasar keuangan. Dengan menaikkan harga BBM, pemerintah juga turut memperbaiki transaksi berjalan dan mengurangi risiko fiskal," terang David.