KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan bunga acuan Bank Indonesia 7-day reverse repo rate (7-DRRR) dinilai tak dapat dihindarkan lagi. Di tengah tren pengetatan moneter global terutama Amerika Serikat, kenaikan BI rate dianggap bisa menjadi pembawa kembali kepercayaan investor terhadap Indonesia. Menurut Ekonom PT Bank Mandiri, Andry Asmoro menilai, pemerintah harus melakukan kebijakan yang pre-emptive untuk menangkal efek negatif dari tren kenaikan bunga AS, yang akhirnya menular pada pengetatan moneter global. Pasalnya, kita masih sangat mengandalkan investor global untuk pembiayaan defisit anggaran. “Kenaikan BI7 -DRR tidak bisa terhindarkan karena kenaikan suku bunga AS yang jadi acuan investor global juga telah meningkat. Kebijakan yang pre-emptive diperlukan mengingat kita masih sangat tergantung pada investor global dalam pembiayaan defisit CAD kita," ujar Andry kepada KONTAN, Jumat (22/6).
Ekonom: Kenaikan bunga BI tak terhindarkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan bunga acuan Bank Indonesia 7-day reverse repo rate (7-DRRR) dinilai tak dapat dihindarkan lagi. Di tengah tren pengetatan moneter global terutama Amerika Serikat, kenaikan BI rate dianggap bisa menjadi pembawa kembali kepercayaan investor terhadap Indonesia. Menurut Ekonom PT Bank Mandiri, Andry Asmoro menilai, pemerintah harus melakukan kebijakan yang pre-emptive untuk menangkal efek negatif dari tren kenaikan bunga AS, yang akhirnya menular pada pengetatan moneter global. Pasalnya, kita masih sangat mengandalkan investor global untuk pembiayaan defisit anggaran. “Kenaikan BI7 -DRR tidak bisa terhindarkan karena kenaikan suku bunga AS yang jadi acuan investor global juga telah meningkat. Kebijakan yang pre-emptive diperlukan mengingat kita masih sangat tergantung pada investor global dalam pembiayaan defisit CAD kita," ujar Andry kepada KONTAN, Jumat (22/6).