Ekonom: Kinerja Belanja Negara Perlu Diperkuat untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi belanja negara hingga 31 Desember 2022 sebesar Rp 3.090,8 triliun atau 99,5% dari pagu Rp 3.106,4 triliun.  Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengapresiasi hal ini.

Namun, ia tetap memberi catatan agar kinerja belanja negara pada tahun 2023 ditingkatkan. Sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi, peningkatan kinerja belanja negara digadang mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi tahun ini. 

"Tahun ini kan realisasi belanja negara sudah tinggi. Hampir 100%. Baiknya, belanja pada tahun ini bisa produktif bahkan dari awal tahun," terang Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (3/1). 


Josua juga menyoroti belanja pemerintah daerah (pemda). Menurutnya, penyerapan belanja pemda harus lebih optimal lagi di tahun 2023, agar bisa mengimbangi kinerja belanja pemerintah pusat. 

Baca Juga: PNS Habiskan Anggaran Rp 37,8 Triliun Sepanjang 2022 untuk Perjalanan Dinas

"Jadi bagaimana pengelolaan belanja pemerintah pusat dan daerah agar produktif dan efektif, sehingga beri dampak positif pada pertumbuhan," tambahnya. 

Selain percepatan kinerja belanja, Josua juga mengapresiasi keputusan pemerintah untuk tetap melanjutkan program perlindungan sosial. 

Meski kondisi perekonomian telah membaik, perlindungan sosial tetap dibutuhkan untuk menjaga daya beli masyarakat miskin.  Bila daya beli masyarakat terjaga, maka ini akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga, dan bermuara pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. 

Lebih lanjut, Josua memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 berada di kisaran 4,7% hingga 4,9% secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi