Ekonom: Kinerja ekspor yang lemah menghambat pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Josua Pardede, ekonom Bank Permata memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2018 melambat dibanding kuartal sebelumnya atau dikisaran 5,12%.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018 5,17%. "Ekspor melambat, ini yang akan take down," jelas Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (27/12).

Net ekspor tak banyak berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi. Pasalnya kerja ekspor negatif. Selama kuartal IV 2018 saja, neraca perdagangan hanya surplus satu kali yakni di bulan September sebesar US$ 227 juta.


Sedangkan Oktober dan November, neraca perdagangan mengalami defisit yang lumayan dalam masing-masing sebesar US$ 1,82 miliar dan US$ 2,05 miliar.

Sedangkan faktor pendorong pertumbuhan ekonomi masih berasal dari pertumbuhan konsumsi dalam negeri yakni konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah.

"Belanja pemerintah di akhir tahun cenderung meningkat. Penyelesaian pembayaran, belanja APBN biasanya menumpuk di akhir tahun," ungkap Josua.

Menurut hitungan Kontan.co.id, selama September hingga November 2018, serapan belanja pemerintah sebesar Rp 430,38 triliun.

Angka ini meningkat bila dibandingkan dengan tiga bulan awal di kuartal III-2018 atau Mei hingga Juli 2018 yang sebesar Rp 366, 15 triliun.

Josua menjelaskan peningkatan ini didukung dengan faktor seasonal konsumsi rumah tangga yang meningkat saat natal dan tahun baru.

Namun penjualan otomotif sedikit menurun. Sehingga pertumbuhan konsumsi akan cenderung stagnan dengan kuartal III-2018 dikisaran 5%.

Sedangkan investasi diproyeksikan tumbuh positif dikisaran 6,5%. Dengan demikian, Josua memprediksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2018 sebesar 5,15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto