Ekonom: Kondisi masih aman untuk prefunding



KONTAN.CO.ID - Pemerintah tak ingin menarik utang di akhir tahun ini untuk memenuhi kebutuhan awal tahun depan atau prefunding. Tapi sekalipun prefunding dilakukan melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) atau obligasi global, hal itu dinilai masih aman.

Ekonom Samuel Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, kondisi pasar keuangan saat ini masih aman. Sebab, kemungkinan Bank Sentral AS (The Fed) menahan suku bunganya di awal 2018.

Sehingga, "Bukan hanya Indonesia, negara lain kelihatannya juga banyak yang menerbitan surat utang untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga ke depan," kata David kepada KONTAN, Rabu (20/9).

Pada Desember 2015 dan Desember 2016, pemerintah melakukan prefunding melalui penerbitan obligasi global masing-masing sebesar US$ 3,5 miliar. Meski diterbitkan di akhir tahun, penerbitan itu tetap diperhitungkan sebagai strategi pembiayaan untuk semester pertama tahun berikutnya.

David mengatakan, pemerintah memiliki ruang yang cukup lebar untuk menerbitkan utang, lantaran defisit anggaran dalam RAPBN 2018 dipatok rendah sebesar 2,19% dari produk domestik bruto (PDB). Namun, dilakukannya prefunding atau tidak, tetap tergantung pada kebutuhan pemerintah.

David juga mengatakan, pemerintah bisa melakukan diversifikasi mata uang SBN global di tahun depan. Misalnya, melalui penerbitan SBN berdenominasi mata uang yuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati