KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angka ketimpangan pendapatan penduduk Indonesia atau gini ratio makin lebar. Ekonom pun memberikan kritik kepada pemerintah. Direktur Eksekutif Insitute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, faktor endowment atau faktor modal dasar menjadi pemicu tumbuhnya ketimpangan. Akibatnya, masyarakat menengah ke atas lebih cepat mendapat manfaat ekonomi yang lebih baik di tingkat masyarakat miskin. "Kayak dia memiliki modal katakanlah sekian juta, itu kan bisa diinvestasikan. Tapi masyarakat miskin habis untuk konsumsi, buat makan sehari-hari susah, tapi menengah-atas kan punya tabungan, dia bisa berinvestasi dan sebagainya," kata Tauhid kepada Kontan.co.id, Senin (17/7).
Ekonom Kritik Pemerintah Akibat Angka Ketimpangan Makin Lebar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angka ketimpangan pendapatan penduduk Indonesia atau gini ratio makin lebar. Ekonom pun memberikan kritik kepada pemerintah. Direktur Eksekutif Insitute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, faktor endowment atau faktor modal dasar menjadi pemicu tumbuhnya ketimpangan. Akibatnya, masyarakat menengah ke atas lebih cepat mendapat manfaat ekonomi yang lebih baik di tingkat masyarakat miskin. "Kayak dia memiliki modal katakanlah sekian juta, itu kan bisa diinvestasikan. Tapi masyarakat miskin habis untuk konsumsi, buat makan sehari-hari susah, tapi menengah-atas kan punya tabungan, dia bisa berinvestasi dan sebagainya," kata Tauhid kepada Kontan.co.id, Senin (17/7).