JAKARTA. Rencana Menteri Keuangan Chatib Basri untuk membuka kunci kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada tahun depan, dinilai memiliki efek negatif. Kepala Ekonom BII Juniman berpendapat, kebijakan mengunci volume BBM mempunyai efek positif dan negatif. Negatifnya, kalau tidak terkunci akan terjadi kebocoran. BPH Migas pun sulit disiplin untuk menjaga volume sesuai target, apalagi konsumsi masyarakat terus ada dan cenderung meningkat. Positifnya, anggaran negara menjadi pasti karena volume tidak akan melewati pagu. Dengan begitu menurut Juniman, sebaiknya volume dikunci saja. Hanya saja dalam hal ini pemerintah harus melakukan upaya pengendalian.
Ekonom: Lebih baik kuota BBM subsidi tetap dikunci
JAKARTA. Rencana Menteri Keuangan Chatib Basri untuk membuka kunci kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada tahun depan, dinilai memiliki efek negatif. Kepala Ekonom BII Juniman berpendapat, kebijakan mengunci volume BBM mempunyai efek positif dan negatif. Negatifnya, kalau tidak terkunci akan terjadi kebocoran. BPH Migas pun sulit disiplin untuk menjaga volume sesuai target, apalagi konsumsi masyarakat terus ada dan cenderung meningkat. Positifnya, anggaran negara menjadi pasti karena volume tidak akan melewati pagu. Dengan begitu menurut Juniman, sebaiknya volume dikunci saja. Hanya saja dalam hal ini pemerintah harus melakukan upaya pengendalian.