Ekonom: Masih Ada Ruang Kenaikan Suku Bunga Acuan BI di 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan selama beberapa kali dalam tahun 2022.

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, suku bunga acuan pada tahun lalu ditutup sebesar 5,50%. Atau lebih tinggi dari suku bunga acuan pada akhir tahun 2021 yang sebesar 3,50%.

Bank Mandiri melihat, kenaikan suku bunga acuan oleh BI tak akan berhenti. Masih ada ruang bagi BI untuk mengerek suku bunga acuan pada tahun 2023.


"Kami masih melihat ruang bagi BI untuk tetap menaikkan suku bunga acuan pada kuartal I-2023," tutur Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.

Langkah kenaikan suku bunga acuan oleh BI setidaknya pada awal tahun ini, didorong oleh masih adanya tekanan baik dalam negeri maupun dari eksternal.

Baca Juga: Perekonomian Tahun Ini Diramal Lebih Menantang, Investasi Apa yang Bisa Dilirik?

Dari dalam negeri, Faisal memperkirakan inflasi masih tinggi. Inflasi akan bergerak di kisaran 5% hingga 6% secara tahunan pada semester I-2023.

Ini dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yang memberi dampak rambatan (second round impact) ke harga barang maupun jasa.

Dari sisi eksternal, bank-bank sentral negara-negara lain nampaknya masih akan menaikkan suku bunga acuan. Meski, dalam laju yang lebih lambat.

"Mengingat tekanan tetap datang baik dari sisi domestik maupun eksternal, kami yakin BI akan terus menaikkan suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas," tutur Faisal.

Namun, dengan inflasi domestik yang terkendali dan sektor eksternal yang tangguh, Faisal yakin laju kenaikan suku bunga acuan oleh BI tak akan agresif.

Lebih lanjut, Faisal memperkirakan suku bunga acuan pada tahun 2023 akan bergerak di kisaran 5,75%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari