KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Defisit neraca dagang di November melebar dibandingkan Oktober. November ini, neraca perdagangan mengalami defisit sebesar US$ 2,05 miliar dibandingkan neraca perdagangan Oktober yang defisitnya sebesar US$ 1,82 miliar. Ekonom Maybank Myrdal Gunarto berpendapat, defisit yang semakin melebar di November tahun ini menjadi sinyal laju ekspor yang mengalami penurunan. Hal ini seiring dengan permintaan global yang melemah ditambah prospek ekonomi global yang stagnan. "Indonesia juga masih berbasis ekspor komoditas, sehingga saat harga tidak menanjak maka itu berpengaruh terhadap kinerja ekspor domestik," tutur Myrdal kepada Kontan.co.id, Senin (17/12).
Kinerja impor pun masih tinggi. Ini dikarenakan kebutuhan impor untuk pangan, infrastruktur dan bahan bakar minyak (BBM) yang masih besar. Adanya penurunan impor sebesar 4,47% bila dibandingkan bulan lalu pun disebabkan adanya penguatan rupiah, penurunan harga minyak global dan adanya langkah pengendalian impor oleh pemerintah.