JAKARTA. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih melihat ada tiga hal yang akan menjadi bahan pertimbangan lembaga rating khususnya Standard and Poor's (S&P) untuk menentukan peringkat utang Indonesia pada 2015. Pertama, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Lana bilang, S&P memberikan bobot yang lebih besar pada kesehatan fiskal. Rencana realokasi anggaran subsidi menjadi point penting yang akan dilihat oleh lembaga rating asal Amerika tersebut. Semakin cepat pengajuan RAPBN-P maka akan lebih baik bagi penilaian. Dengan catatan tambahan, pembahasan anggaran tidak akan diperpanjang dan dibuat runyam oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Kalau pengajuan RAPBN-P 2015 itu terlambat, kemudian pembahasan di DPR alot maka bisa mengurangi penilaian," terangnya ketika dihubungi KONTAN, Jumat (12/12).
Ekonom melihat rating utang RI belum akan naik
JAKARTA. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih melihat ada tiga hal yang akan menjadi bahan pertimbangan lembaga rating khususnya Standard and Poor's (S&P) untuk menentukan peringkat utang Indonesia pada 2015. Pertama, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Lana bilang, S&P memberikan bobot yang lebih besar pada kesehatan fiskal. Rencana realokasi anggaran subsidi menjadi point penting yang akan dilihat oleh lembaga rating asal Amerika tersebut. Semakin cepat pengajuan RAPBN-P maka akan lebih baik bagi penilaian. Dengan catatan tambahan, pembahasan anggaran tidak akan diperpanjang dan dibuat runyam oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Kalau pengajuan RAPBN-P 2015 itu terlambat, kemudian pembahasan di DPR alot maka bisa mengurangi penilaian," terangnya ketika dihubungi KONTAN, Jumat (12/12).