Ekonom memperkirakan inflasi Juli rendah



JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan inflasi Juli, hari ini (4/8). Ekonom memperkirakan, inflasi Juli tahun ini akan rendah. Hal ini dikarenakan langkah antisipatif pemerintah dalam mengawasi harga bahan pangan pada sepanjang bulan Ramadan dan Lebaran kemarin yang dinilai baik sehingga tidak mengerek laju inflasi.

Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani memperkirakan inflasi Juli akan berada di level 0,3%. "Inflasi Januari sampai Juli tidak sampai 3%," kata Aviliani.

Pemerintah, dalam hal ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT), dinilai berhasil menjaga stok bahan pangan di pasar, sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan selama Ramadan. Namun, langkah antisipatif pemerintah tersebut dinilai bersifat sementara.


Menurut Aviliani, pelaku pasar yang 'nakal' akan beraksi kembali jika pemerintah tidak secara berkala melakukan pengawasan. Untuk menghindari hal ini, pemerintah harus membuat instrumen yang jelas.

"Ini pintarnya Menko dalam bluff pasar sehingga tidak terjadi kenaikan," ucapnya.

Lebih lanjut Aviliani mengungkapkan, daging diperkirakan masih menjadi faktor pendorong inflasi Juli. Untuk kebutuhan lain seperti bawang, tidak begitu besar pengaruhnya karena baru panen. Selain itu, kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) pun masih belum mengerek inflasi, karena dampaknya diperkirakan baru akan terasa pada awal September mendatang. "Kalau yang saya dengar, pengusaha pun belum menaikkan harga karena TTL. Jadi mungkin pada awal tahun depan," jelasnya.

Aviliani menilai, inflasi Juli merupakan yang terendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Pengawasan pemerintah yang lebih baik membuat harga jelang lebaran tidak melonjak seperti tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah selalu mengumumkan harga bahan pangan setiap pekannya.

Pasar pun tidak berani menyimpan barang. Namun, hal ini tidak bisa terus dibiarkan. "Pemerintah diam sedikit, mereka (spekulan) akan kembali memainkan harga," kata Aviliani.

Selain pemerintah pusat, peran pemerintah daerah (pemda) juga penting dalam menjaga stabilitas harga. Karena, pemdalah yang paling memahami kebutuhan di daerah masing-masing.

Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan, inflasi Juli akan dapat terjaga. Inflasi akan naik jika dipicu dengan kenaikan faktor pendorongnya seperti harga bahan bakar minyak (BBM). "Tapi kembali lagi, harga BBM harus naik karena besarnya subsidi yang harus dibayarkan pada 2015," kata Fauzi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie