JAKARTA. Kenaikan harga komoditas pangan alias volitile food diperkirakan menjadi faktor dominan yang mempengaruhi inflasi secara keseluruhan di bulan Juni 2014. Namun demikian, tingkat inflasi bulan Juni diperkirakan tidak akan lebih dari 0,5%. Berbeda dengan bulan Juni tahun 2013 lalu, ketika itu inflasi mencapai 1,03%. Yang membedakan antara bulan Juni tahun ini dengan tahun lalu adalah tidak adanya kenaikan harga bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Menurut ekonom Bank Internasional Indonesia (BII) Juniman, selain karena kenaikan harga makanan inflasi juga akan didorong oleh kenaikan harga barang-barang impor. Impor diperkirakan masih akan tinggi, untuk memenuhi permintaan konsumsi dalam negeri yang meningkat.
Ekonom memperkirakan inflasi Juni maksimal 0,5%
JAKARTA. Kenaikan harga komoditas pangan alias volitile food diperkirakan menjadi faktor dominan yang mempengaruhi inflasi secara keseluruhan di bulan Juni 2014. Namun demikian, tingkat inflasi bulan Juni diperkirakan tidak akan lebih dari 0,5%. Berbeda dengan bulan Juni tahun 2013 lalu, ketika itu inflasi mencapai 1,03%. Yang membedakan antara bulan Juni tahun ini dengan tahun lalu adalah tidak adanya kenaikan harga bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Menurut ekonom Bank Internasional Indonesia (BII) Juniman, selain karena kenaikan harga makanan inflasi juga akan didorong oleh kenaikan harga barang-barang impor. Impor diperkirakan masih akan tinggi, untuk memenuhi permintaan konsumsi dalam negeri yang meningkat.