KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah aktivitas perdagangan yang kembali normal setelah Ramadan dan Idul Fitri, rupanya masih ada peluang neraca perdagangan untuk tumbuh. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikai Zaini mengatakan, neraca perdagangan peridode Juli 2019 bisa surplus karena cadangan devisa bulan lalu mengalami kenaikan US$ 2,1 miliar. Hal tersebut disebabkan penarikan utang baru sebesar US$ 1,75 miliar. Baca Juga: Begini proyeksi ekonom terhadap neraca dagang Juli 2019
Mikail menambahkan neraca perdaganagn dapat surplus lantaran harga minyak global dalam tren melemah yang membuat devisa surplus. “Bulan Juli defisit migas bakal melambat karena harga minyak,” kata Mikail kepada Kontan.co.od, Rabu (14/8). Berdasarkan data Bloomberg harga minyak jenis Brent di pasar spot sepanjang Juli turun 2,11%. Pada akhir bulan lalu harga minyak brent ditutup di level US$ 65,17 per barel. Mikail menyampaikan harga minyak cenderung menguntungkan selama masih di bawah US$ 70 per barel.