Ekonom meramal September catatkan inflasi tipis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Bank Indonesia (BI) optimistis Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat deflasi, ekonom memperkirakan IHK September 2017 masih inflasi. Walaupun inflasi yang diramal yaitu inflasi tipis. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan, inflasi September sebesar 0,03%, setelah mencatat deflasi 0,07% di Agustus 2017. Dengan perkembangan itu, inflasi tahunan September diperkirakan mencapai 3,62% year on year (YoY). Bhima menjelaskan, dari sisi harga barang yang bergejolak terutama bahan makanan permintaan masih lemah. Hal itu terlihat dari survei penjualan eceran yang dilakukan oleh BI yang menunjukkan kontraksi pada bulan September. Di sisi lain, sepanjang September juga tidak ada penyesuaian harga yang diatur pemerintah (administered price), baik bahan bakar minyak (BBM), tarif listrik, dan LPG tiga kilo gram (kg). "Faktor pendorong inflasi lebih disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku barang industri. Hal ini karena nilai tukar rupiah sempat melemah terhadap dollar," kata Bhima kepada KONTAN, Minggu (1/10). Sebab, bahan baku mayoritas industri dalam negeri diperoleh dari impor. "Yang perlu jadi perhatian kedepannya ada di bulan Oktober-Desember karena salah satu puncak inflasi musiman berkaitan dengan libur Natal dan tahun baru," tambah dia. Sementara itu, Ekonom Standard Chartered Aldian Taloputra memproyeksi inflasi September sebesar 0,01% dan 3,7% YoY. Tanpa memerinci penyebabnya, Aldian juga memperkirakan inflasi inti bulan lalu sama dengan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 2,98% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina