KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu) memperbesar penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel tahun depan sebesar 6%-8% dari penerbitan SBN bruto tahun ini yang sebesar Rp 846,4 triliun. Alhasil, jumlah penerbitan SBN ritel tahun depan mencapai Rp 50,8 triliun-Rp 67,7 triliun. Sementara realisasi penerbitan SBN ritel tahun ini hanya Rp 22,98 triliun dari target indikatif sebesar Rp 40 triliun, yang terdiri dari penerbitan sukuk ritel (sukri) Rp 14,04 triliun dan obligasi ritel (ORI) Rp 8,94 triliun. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan peminat SBN ritel pemerintah tahun depan tidak jauh berbeda dengan tahun ini. David mengatakan, rendahnya minat SBN tahun ini lantaran imbal hasil yang ditawarkan pemerintah mirip deposito.
Ekonom: Minat SBN ritel tahun depan tak jauh beda
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu) memperbesar penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel tahun depan sebesar 6%-8% dari penerbitan SBN bruto tahun ini yang sebesar Rp 846,4 triliun. Alhasil, jumlah penerbitan SBN ritel tahun depan mencapai Rp 50,8 triliun-Rp 67,7 triliun. Sementara realisasi penerbitan SBN ritel tahun ini hanya Rp 22,98 triliun dari target indikatif sebesar Rp 40 triliun, yang terdiri dari penerbitan sukuk ritel (sukri) Rp 14,04 triliun dan obligasi ritel (ORI) Rp 8,94 triliun. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan peminat SBN ritel pemerintah tahun depan tidak jauh berbeda dengan tahun ini. David mengatakan, rendahnya minat SBN tahun ini lantaran imbal hasil yang ditawarkan pemerintah mirip deposito.