JAKARTA. Necara perdagangan kembali mengalami surplus. Namun, masalah lain yang perlu diperhatikan adalah neraca modal. Hal ini mengingat inflow pada portofolio, khususnya saham dan obligasi sudah mulai melambat. Terlebih inflow yang masuk bulan November lalu sangat kecil. Artinya, neraca modal tinggal bergantung pada investasi asing atawa foreign direct investment (FDI). Sayangnya, secara historikal FDI di kuartal IV tidak sebaik kuartal sebelumnya. Sayangnya, kondisi nilai tukar rupiah saat ini masih bergerak secara fluktuatif. "Walaupun keuntungan investasi di Indonesia tinggi, tapi kalau nilai tukar rupiah fluktuatif ya sama saja," jelas Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti di Jakarta, Senin (2/12).
Ekonom: Neraca modal juga perlu perhatian khusus
JAKARTA. Necara perdagangan kembali mengalami surplus. Namun, masalah lain yang perlu diperhatikan adalah neraca modal. Hal ini mengingat inflow pada portofolio, khususnya saham dan obligasi sudah mulai melambat. Terlebih inflow yang masuk bulan November lalu sangat kecil. Artinya, neraca modal tinggal bergantung pada investasi asing atawa foreign direct investment (FDI). Sayangnya, secara historikal FDI di kuartal IV tidak sebaik kuartal sebelumnya. Sayangnya, kondisi nilai tukar rupiah saat ini masih bergerak secara fluktuatif. "Walaupun keuntungan investasi di Indonesia tinggi, tapi kalau nilai tukar rupiah fluktuatif ya sama saja," jelas Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti di Jakarta, Senin (2/12).