Ekonom Pastikan Target Pertumbuhan Ekonomi Tidak akan Tercapai pada 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Universitas Paramadina Jakarta, Wijayanto Samirin memprediksi target pertumbuhan ekonomi 5,2% tahun ini tidak akan tercapai. Ia justru mematok pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2024 hanya berada pada kisaran 5,04%.

Wijayanto mengatakan target pertumbuhan ekonomi di level 5,2% pada 2024 hampir dipastikan  tidak tercapai. Hal itu karena adanya momen Natal dan Tahun Baru memang memiliki dampak yang cukup besar namun tetap belum bisa mengejar untuk tumbuh hingga di level 5,2%. 

Menurut Wijayanto, momentum natal dan tahun baru memiliki dampak yang cukup besar. Belanja masyarakat terkait Nataru bisa mencapai Rp 70 triliun hingga Rp 90 triliun. Sehingga bisa berharap pada kuartal IV 2024  ekonomi tumbuh sekitar 5,05% hingga 5,06%.


Baca Juga: Kenaikan Tarif Jadi PPN 12%, The Prakarsa Sebut Kenaikan PPN 2022 Saja Tak Berhasil

"Sedikit lebih baik dari kuartal IV 2023, lalu untuk sepanjang tahun 2024, pertumbuhan ekonomi akan berada di range 5,04-5,05%," ujar Wijayanto kepada Kontan, Senin (25/11).

Begitu juga dengan target pertumbuhan ekonomi di tahun depan sebesar 5,2% menurut Wijayanto itu adalah angka yang terlalu optimis. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 akan lebih masuk akan jika berada di angka 5,05% hingga 5,1%. 

Wijayanto mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan target 5,2% sulit tercapai. Diantaranya, APBN yang belum bisa ekspansif karena penerimaan pajak dan PNBP diperkirakan akan terseok. 

"Apalagi ditambah dengan kebutuhan membayar bunga utang sebesar Rp 550 triliun ditahun 2025," ungkapnya. 

Kemudian, konsumsi masyarakat juga masih terkendala. Lemahnya daya beli di tahun ini berpotensi berlanjut tahun depan sebagai akibat trend deindustrialisasi dan PHK yang berlanjut. Harga komoditas yang mewakili 60% ekspor Indonesia juga akan cenderung tertekan karena efek perang dagang dan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. 

"Investasi mungkin akan meningkat, termasuk dampak hasil kunjungan presiden ke luar negeri beberapa waktu yg lalu, tetapi perlu waktu untuk merealisasikan jadi dampak belum akan terasa di 2025," jelasnya. 

Baca Juga: PPN Bakal Naik jadi 12% Tahun Depan, APINDO Minta Pemerintah Kaji Ulang

Selanjutnya: Delta Dunia (DOID) Akuisisi Tambang Batubara Metalurgi di Australia US$ 455 Juta

Menarik Dibaca: Pertolongan Pertama Kaki Kucing yang Pincang Beserta Penyebab dan Perawatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati