KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 tampaknya tak bisa terhindarkan lagi. Tekanan pada perekonomian global dan domestik diproyeksi masih akan memukul penerimaan, sedangkan belanja fiskal tetap diperlukan untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Berkaca dari realisasi APBN 2020 per Januari lalu, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy memandang, pelebaran defisit anggaran akan kembali terjadi pada tahun ini. Apalagi, perkembangan ketidakpastian covid-19 belum berakhir sampai sekarang. “Di saat yang sama, pemerintah juga memberikan stimulus untuk beberapa sektor yang terkena dampak corona, termasuk pembebasan pajak (daerah),” tutur Rendy, Kamis (27/2).
Ekonom: Pelebaran defisit anggaran wajar, tapi perlu desain yang terarah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 tampaknya tak bisa terhindarkan lagi. Tekanan pada perekonomian global dan domestik diproyeksi masih akan memukul penerimaan, sedangkan belanja fiskal tetap diperlukan untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Berkaca dari realisasi APBN 2020 per Januari lalu, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy memandang, pelebaran defisit anggaran akan kembali terjadi pada tahun ini. Apalagi, perkembangan ketidakpastian covid-19 belum berakhir sampai sekarang. “Di saat yang sama, pemerintah juga memberikan stimulus untuk beberapa sektor yang terkena dampak corona, termasuk pembebasan pajak (daerah),” tutur Rendy, Kamis (27/2).