KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) baru saja merilis bahwa surplus transaksi modal dan finansial masih didorong oleh investasi portofolio bukan investasi langsung alias foreign direct investment (FDI). Demi mendorong lebih banyak masuk ke dalam negeri, pemerintah mesti menjemput bola. "Dalam hal ini BKPM perlu menjemput bola tidak hanya menyiapkan karpet merah," jelas Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistiangsih saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (9/2). Menurutnya, kemudahan berbisnis alias ease of doing bussiness (EoDB) dan berbagai insentif seperti tax holiday atau tax allowance saja tidak cukup. Pemerintah perlu strategi baru, yakni membuat pilihan sektor FDI mana yang akan diprioritaskan, kemudian menjemput bola dengan menyesuaikan kebutuhan setiap sektor yang tentu berbeda.
Ekonom: Pemerintah harus jemput bola untuk mendorong FDI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) baru saja merilis bahwa surplus transaksi modal dan finansial masih didorong oleh investasi portofolio bukan investasi langsung alias foreign direct investment (FDI). Demi mendorong lebih banyak masuk ke dalam negeri, pemerintah mesti menjemput bola. "Dalam hal ini BKPM perlu menjemput bola tidak hanya menyiapkan karpet merah," jelas Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistiangsih saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (9/2). Menurutnya, kemudahan berbisnis alias ease of doing bussiness (EoDB) dan berbagai insentif seperti tax holiday atau tax allowance saja tidak cukup. Pemerintah perlu strategi baru, yakni membuat pilihan sektor FDI mana yang akan diprioritaskan, kemudian menjemput bola dengan menyesuaikan kebutuhan setiap sektor yang tentu berbeda.