KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini, bila ada pergerakan di bursa maka nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan merosot. Salah satu problem yang menyebabkan hal ini adalah transaksi berjalan atau current account Indonesia yang masih mencatatkan defisit. Artinya, apabila impor lebih besar dari ekspor, sulit bagi rupiah untuk menguat. Oleh karena itu, pemerintah kini fokus untuk memacu ekspor dengan rencana mendukung pembiayaan ekspor ke negara tertentu melalui kredit berbunga rendah. Ekonom BCA David Sumual mengatakan, untuk mendorong ekspor, stimulus perlu diberikan. Hal itu dapat dilakukan dalam bentuk pemberian subsidi kredit. Di luar negeri, menurut David, ada kredit ekspor yang ditunjang oleh negara.
Ekonom: Pemerintah perlu dorong subsidi kredit untuk eksportir
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini, bila ada pergerakan di bursa maka nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan merosot. Salah satu problem yang menyebabkan hal ini adalah transaksi berjalan atau current account Indonesia yang masih mencatatkan defisit. Artinya, apabila impor lebih besar dari ekspor, sulit bagi rupiah untuk menguat. Oleh karena itu, pemerintah kini fokus untuk memacu ekspor dengan rencana mendukung pembiayaan ekspor ke negara tertentu melalui kredit berbunga rendah. Ekonom BCA David Sumual mengatakan, untuk mendorong ekspor, stimulus perlu diberikan. Hal itu dapat dilakukan dalam bentuk pemberian subsidi kredit. Di luar negeri, menurut David, ada kredit ekspor yang ditunjang oleh negara.