KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah transaksi dengan Malaysia dan Thailand selama kuartal I-2019 sebesar US$ 83 juta. Angka tersebut hanya 0,2% dari jumlah transaksi perdagangan Indonesia dengan Malaysia dan Thailand sepanjang Januari-Februari yang tercatat US$ 4,58 miliar. Ekonom Center of Reform on Economics, Piter Abdullah menjelaskan hingga saat ini pengusaha masih ragu dalam menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan. Sementara itu kebanyakan eksportir Indonesia dan negara ASEAN lainnya masih menggunakan barang impor dari negara lain yang artinya masih membutuhkan Dollar Amerika Serikat (AS). "Pengusaha kan akan sangat hati-hari mengkaji manfaat dan risiko kalau dia menggunakan kebijakan ini. Selain itu, tidak mungkin semuanya bisa diperdagangkan dengan mata uang lokal," jelas Piter saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/4).
Ekonom: Pengusaha masih ragu manfaatkan kebijakan LCS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah transaksi dengan Malaysia dan Thailand selama kuartal I-2019 sebesar US$ 83 juta. Angka tersebut hanya 0,2% dari jumlah transaksi perdagangan Indonesia dengan Malaysia dan Thailand sepanjang Januari-Februari yang tercatat US$ 4,58 miliar. Ekonom Center of Reform on Economics, Piter Abdullah menjelaskan hingga saat ini pengusaha masih ragu dalam menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan. Sementara itu kebanyakan eksportir Indonesia dan negara ASEAN lainnya masih menggunakan barang impor dari negara lain yang artinya masih membutuhkan Dollar Amerika Serikat (AS). "Pengusaha kan akan sangat hati-hari mengkaji manfaat dan risiko kalau dia menggunakan kebijakan ini. Selain itu, tidak mungkin semuanya bisa diperdagangkan dengan mata uang lokal," jelas Piter saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/4).