Ekonom: Penurunan ULN swasta hanya sementara



KONTAN.CO.ID - Posisi utang luar negeri (ULN) swasta Indonesia turun lagi. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi ULN akhir Juli 2017 sebesar US$ 165,5 miliar atau 48,7% dari total ULN Indonesia di akhir bulan itu sebesar US$ 339,9 miliar.

Berdasarkan laporan BI, posisi ULN swasta itu turun 1,11% dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$ 167,36 miliar. Posisi itu juga turun 1,2% year on year (yoy), lebih dalam dibandingkan penurunan bulan sebelumnya yang sebesar 0,7% yoy.

Berdasarkan tujuan penggunaannya, ULN swasta turun di semua komponennya. ULN swasta untuk modal kerja turun ke posisi US$ 54,92 miliar. Padahal menunjukkan tren kenaikan sejak April 2017 yang berada di posisi US$ 55,02 miliar.


Begitu juga ULN swasta untuk investasi yang turun ke posisi US$ 50,97 miliar dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 51,19 miliar. ULN swasta untuk refinancing turun menjadi US$ 20,16 miliar dari bulan sebelumnya sebesar US$ 20,22 miliar. Dan ULN swasta untuk lainnya turun menjadi US$ 21,43 miliar dari bulan sebelumnya US$ 22,65 miliar.

Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi memperkirakan, penurunan ULN swasta tersebut kemungkinan disebabkan oleh swasta yang mengurangi pinjaman di bulan Juli. Hal itu terjadi karena swasta sudah cukup banyak menarik pinjaman di bulan-bulan sebelumnya.

"Utang luar negeri swasta naik dari Januari 2017 sampai Juni 2017, setelah itu turun di Juli 2017," kata Eric kepada KONTAN, Minggu (17/9). Posisi ULN swasta sejak awal tahun memang merangkak naik yaitu sebesar US$ 161,75 miliar menjadi US$ 167,36 miliar di akhir Juni lalu.

Eric juga memperkirakan, pembayaran ULN swasta di Juli 2017 lebih besar dibandingkan dengan penarikan utang baru. Ia juga melihat, penurunan ini hanya bersifat sementara. "Tren ULN swasta cenderung naik sejalan dengan pertumbuhan investasi," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati