JAKARTA. Hari ini (13/2), Bank Indonesia menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan merupakan rapat untuk melakukan evaluasi atas kebijakan moneter yang ditempuh serta untuk menetapkan arah kebijakan moneter ke depan.Ekonom Bank Danamon Anton H. Gunawan mengatakan kemungkinan besar BI tidak menaikkan tingkat suku bunga acuan atau BI rate. Alasannya, nilai tukar rupiah dinilai sudah tidak terlalu volatil.Menurutnya, tidak ada alasan yang kuat bagi BI untuk kembali menaikkan BI rate. Sebab, inlasi dinilai masih terkendali. Selain itu, menurutnya, alangkah lebih baik bagi bank sentral untuk kembali tidak menaikkan BI rate, kecuali jika mata uang garuda mengalami volatilitas. "Tidak naik dan tidak ada alasan yang kuat untuk menaikkan sekarang," ujar Anton. Meski begitu Anton memperkirakan BI masih akan melakukan kenaikan BI rate di 2014 ini. Namun menurutnya, kenaikan tersebut tidak terlalu banyak dan tidak dilakukan hari ini. Langkah BI menaikkan BI rate, dinilai Anton, akan dilakukan jika nilai tukar rupiah lebih tinggi dibandingkan nilai tukar saat ini."Tahun ini naik 25 basis poin kalau rupiah sampai menembus di atas Rp 12.500. Kalau (angka) inflasi sepertinya tidak naik," jelasnya.Senada, ekonom Bank Tabungan Negara (BTN) Agustinus Prasetyantoko juga memperkirakan BI akan menahan BI rate di level saat ini yaitu 7,5%. Hal ini dikarenakan menurutnya faktor fundamental ekonomi mulai membaik.Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti juga memperkirakan bank sentral masih akan menahan tingkat suku bunga acuannya. "View (pandangan) saya sih masih sama," ujar Destry.Sekedar informasi, BI telah menaikkan BI rate sebanyak 175 basis poin sejak Juni 2013. Terakhir, BI menaikkan BI rate hingga bertahan pada posisi 7,5% pada bulan Desember 2013 lalu. Salah satu alasan BI menaikkan BI rate adalah guna mengendalikan inflasi dan defisit transaksi berjalan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekonom perkirakan BI rate kali ini tetap
JAKARTA. Hari ini (13/2), Bank Indonesia menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan merupakan rapat untuk melakukan evaluasi atas kebijakan moneter yang ditempuh serta untuk menetapkan arah kebijakan moneter ke depan.Ekonom Bank Danamon Anton H. Gunawan mengatakan kemungkinan besar BI tidak menaikkan tingkat suku bunga acuan atau BI rate. Alasannya, nilai tukar rupiah dinilai sudah tidak terlalu volatil.Menurutnya, tidak ada alasan yang kuat bagi BI untuk kembali menaikkan BI rate. Sebab, inlasi dinilai masih terkendali. Selain itu, menurutnya, alangkah lebih baik bagi bank sentral untuk kembali tidak menaikkan BI rate, kecuali jika mata uang garuda mengalami volatilitas. "Tidak naik dan tidak ada alasan yang kuat untuk menaikkan sekarang," ujar Anton. Meski begitu Anton memperkirakan BI masih akan melakukan kenaikan BI rate di 2014 ini. Namun menurutnya, kenaikan tersebut tidak terlalu banyak dan tidak dilakukan hari ini. Langkah BI menaikkan BI rate, dinilai Anton, akan dilakukan jika nilai tukar rupiah lebih tinggi dibandingkan nilai tukar saat ini."Tahun ini naik 25 basis poin kalau rupiah sampai menembus di atas Rp 12.500. Kalau (angka) inflasi sepertinya tidak naik," jelasnya.Senada, ekonom Bank Tabungan Negara (BTN) Agustinus Prasetyantoko juga memperkirakan BI akan menahan BI rate di level saat ini yaitu 7,5%. Hal ini dikarenakan menurutnya faktor fundamental ekonomi mulai membaik.Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti juga memperkirakan bank sentral masih akan menahan tingkat suku bunga acuannya. "View (pandangan) saya sih masih sama," ujar Destry.Sekedar informasi, BI telah menaikkan BI rate sebanyak 175 basis poin sejak Juni 2013. Terakhir, BI menaikkan BI rate hingga bertahan pada posisi 7,5% pada bulan Desember 2013 lalu. Salah satu alasan BI menaikkan BI rate adalah guna mengendalikan inflasi dan defisit transaksi berjalan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News