Ekonom perkirakan cadangan devisa Desember 2018 sekitar US$ 120 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa (cadev) per akhir November 2018 tercatat US$ 117,2 miliar. Angka tersebut terus naik sejak September 2018, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga Desember.

Beberapa pengamat ekonomi memperkirakan cadangan devisa per 31 Desember 2018 di kisaran US$ 118 miliar-US$ 120 miliar.

Peningkatan terjadi karena dua faktor utama, yakni front loading yang dilakukan pemerintah dengan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) untuk kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belaja Negara (APBN) 2019 dan intervensi untuk menstabilkan rupiah yang tidak terlalu besar.


Pemerintah menerbitkan SUN dalam denominasi dollar Amerika Serikat (AS) atau global bond dengan format SEC-Registered Shelf senilai US$ 3 miliar. Ini merupakan kali kedua pemerintah menerbitkan global bond dengan format serupa.

"Saya kira ini akan membantu tambahan cadev pada bulan Desember. Tanpa penerbitan SUN ini saya perkirakan cadangan devisa akan turun tipis," ungkap Piter Abdullah ekonom Center of Reform on Economics (Core) kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu.

Selain itu, rupiah juga cukup stabil meskipun sedikit fluktuatif. Kondisi ini menyebabkan Bank Indonesia (BI) tak perlu banyak melakukan intervensi.

"Fluktuasi kurs rupiah selama satu bulan terakhir tercatat melemah sangat tipis 0,03%. Dengan relatif terjaganya kurs rupiah maka intervensi BI dengan gunakan cadev tidak terlalu besar," jelas Bhima Yudhistira, ekonom Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) saat dihubungi Kontan.co.id.

Begitu pula dengan pendapat Myrdal Gunarto, ekonom Maybank Indonesia. Dia memprediksi cadev akan naik menjadi US$ 120 miliar. Pasalnya intervensi BI tidak jor-joran, masih akan sesuai dengan kondisi fundamental nilai tukar. Rupiah lebih stabil apabila dibandingkan Oktober lalu.

"Selain itu total aktivitas transaksi juga lebih tipis pada akhir tahun karena momentum liburan akhir tahun," jelasnya.

Piter dan Bhima masing-masing memprediksi cadev dikisaran US$ 118-120 miliar dan US$ 118-119 miliar.

Sementara itu ekonom BCA David Sumual berpendapat kenaikan cadev didorong oleh dana asing portofolio masih mengalir ke dalam negeri di sisi lain harga minyak dunia mengalami penurunan.

"Alhasil kebutuhan devisa untuk intervensi sepanjang Desember tidak ada," ungkap David.

David memperkirakan cadangan devisa akan di kisaran US$ 118 miliar-US$ 120 miliar. Ini juga dipengaruhi dari pembayaran rutin utang luar negeri, namun dividen tidak setinggi kuartal II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi