Ekonom Perkirakan Inflasi April Akan Meningkat Terdorong Faktor Lebaran



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi bulanan diperkirakan akan meningkat pada bulan April 2022.  Hal ini dikarenakan periode musiman selama perayaan Ramadan dan juga Idul Fitri yang menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok dan makanan.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, inflasi pada April akan meningkat sebesar 0,5% hingga 0,7%. Sehingga inflasi pada periode tersebut diperkirakan akan sekitar 0,25% month on month (MoM), naik dari bulan Maret yang sebesar 0,18% MoM.

“Secara historis, inflasi (April) meningkat sebesar 0,5 – 0,7% MoM selama periode tersebut,” tutur Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (3/4).


Menurutnya, inflasi pada April akan didorong terutama oleh kenaikan harga makanan, perhotelan, perjalanan, restoran, dan layanan rekreasi. Kontribusi makanan sekitar 0,4 poin persentase hingga 0,5 poin persentase, dan jasa transportasi berkontribusi sekitar 0,2 poin persentase hingga 0,3 poin persentase.

Baca Juga: BPS Catat Inflasi Maret 2023 Sebesar 0,18%, Berikut Komoditas Penyumbangnya

Menurutnya, inflasi yang disebabkan oleh sektor makanan dan transportasi harus diwaspadai, sebab secara musiman akan menguat pada periode Ramadan dan Lebaran yang jatuh di bulan April tahun ini.

Dihubungi secara terpisah, Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz mengatakan, beberapa komoditas pangan seperti beras dan cabai diperkirakan akan menjadi pemicu utama inflasi pangan pada April atau menjelang Idul Fitri.

“Transportasi juga serta bahan bakar. Menjelang Lebaran permintaan transportasi meningkat diikuti tarifnya,” kata Faiz.

Selain itu awal April juga harga minyak dunia akan naik karena Organization of the Petroleum Exporting Countriesmmtong (OPEC) memotong produksi. Sehingga beberapa faktor tersebut perlu diperhatikan oleh pemerintah.

“Meski begitu inflasi April kemungkinan masih terkendali, kemungkinan naik di atas 5% tapi relatif terjaga karena base effect tahun lalu juga cukup tinggi,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi