JAKARTA. Ekonom Maybank Indonesia Juniman memperkirakan posisi cadangan devisa (cadev) tertinggi tahun ini akan jatuh di Juli mendatang. Sebab, saat itu, investor tradisional baru masuk ke pasar keuangan Tanah Air pasca Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat surat utang Indonesia mnejadi layak investasi. Ia mengatakan, investor tradisional yang menyaratkan peringkat layak investasi surat utang Indonesia dari tiga lembaga pemeringkat internasional, hingga saat ini masih menimbang-nimbang untuk menempatkan dananya di Tanah Air. Pertimbangannya, meliputi kondisi regional hingga kompetitor Indonesia. Apalagi, bulan ini ada pertemuan petinggi The Fed yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sehingga investor masih akan menunggu dan melihat pernyataan petinggi The Fed. Juga adanya potensi puncak inflasi Indonesia Juni ini. "Paling tidak di Juli dan Agustus mereka masuk, Itu pun gradual," kata Juniman kepada KONTAN, Kamis (6/6). Di Juli mendatang, ia meramal posisi cadev bisa mencapai US$ 126,5 miliar. Setelah Juli, Juniman juga memperkirakan posisi cadev akan terus menerus turun hingga ke posisi US$ 123- US$ 124 miliar di akhir tahun karena operasi moenter yang dilakukan BI. Walaupun kurs rupiah di akhir tahun diperkirakannya stabil di level Rp 13.300 per dollar AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekonom perkirakan puncak kenaikan cadev pada Juli
JAKARTA. Ekonom Maybank Indonesia Juniman memperkirakan posisi cadangan devisa (cadev) tertinggi tahun ini akan jatuh di Juli mendatang. Sebab, saat itu, investor tradisional baru masuk ke pasar keuangan Tanah Air pasca Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat surat utang Indonesia mnejadi layak investasi. Ia mengatakan, investor tradisional yang menyaratkan peringkat layak investasi surat utang Indonesia dari tiga lembaga pemeringkat internasional, hingga saat ini masih menimbang-nimbang untuk menempatkan dananya di Tanah Air. Pertimbangannya, meliputi kondisi regional hingga kompetitor Indonesia. Apalagi, bulan ini ada pertemuan petinggi The Fed yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sehingga investor masih akan menunggu dan melihat pernyataan petinggi The Fed. Juga adanya potensi puncak inflasi Indonesia Juni ini. "Paling tidak di Juli dan Agustus mereka masuk, Itu pun gradual," kata Juniman kepada KONTAN, Kamis (6/6). Di Juli mendatang, ia meramal posisi cadev bisa mencapai US$ 126,5 miliar. Setelah Juli, Juniman juga memperkirakan posisi cadev akan terus menerus turun hingga ke posisi US$ 123- US$ 124 miliar di akhir tahun karena operasi moenter yang dilakukan BI. Walaupun kurs rupiah di akhir tahun diperkirakannya stabil di level Rp 13.300 per dollar AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News