JAKARTA. Ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyebut pertumbuhan ekonomi sebesar 5% bisa menjadi keseimbangan baru untuk negara-negara emerging market. Menurutnya, bisa jadi emerging market pada tahun-tahun ke depan akan sulit mencapai pertumbuhan ekonomi 6%-7%. Menurutnya, pada masa yang lalu, negara emerging market bisa bertahan lantaran menjadikan industrialisasi dan perdagangan sebagai strategi ekonominya, misalnya Jepang, Korea, Taiwan dan Singapura. Strategi tersebut lanjut Chatib, dimungkinkan dalam perdagangan bebas lantaran saat itu kompetisi terhadap China dan Amerika Serikat (AS) tidak terlalu kuat. Namun demikian, strategi ekonomi yang hanya tergantung pada perdagangan tidak dapat dilakukan dalam lima hingga 10 tahun ke depan. Sebab, resistensi terhadap globalisasi saat ini menjadi sangat dominan.
Ekonom: Pertumbuhan 5% bisa jadi equilibrium baru
JAKARTA. Ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyebut pertumbuhan ekonomi sebesar 5% bisa menjadi keseimbangan baru untuk negara-negara emerging market. Menurutnya, bisa jadi emerging market pada tahun-tahun ke depan akan sulit mencapai pertumbuhan ekonomi 6%-7%. Menurutnya, pada masa yang lalu, negara emerging market bisa bertahan lantaran menjadikan industrialisasi dan perdagangan sebagai strategi ekonominya, misalnya Jepang, Korea, Taiwan dan Singapura. Strategi tersebut lanjut Chatib, dimungkinkan dalam perdagangan bebas lantaran saat itu kompetisi terhadap China dan Amerika Serikat (AS) tidak terlalu kuat. Namun demikian, strategi ekonomi yang hanya tergantung pada perdagangan tidak dapat dilakukan dalam lima hingga 10 tahun ke depan. Sebab, resistensi terhadap globalisasi saat ini menjadi sangat dominan.